Sambungan Lewatan
Berdasarkan SNI-03-2847-2002 dan ACI 318
Berdasarkan SNI-03-2847-2002 dan ACI 318
Sambungan lewatan dilakukan untuk elemen struktur yang panjang dan menerus sehingga tulangan yang dipasang memerlukan penyambungan -- di samping ada pula sambungan mekanis, namun sambungan lewatan adalah jenis sambungan yang paling umum dilakukan dalam pelaksanaan di lapangan
Penjelasan Kelas Sambungan
Sambungan lewatan untuk kondisi tarik, dibagi 2 kelas yaitu : sambungan kelas A dan sambungan kelas B
Sambungan kelas A diperbolehkan apabila dipenuhi seluruhnya dari dua kondisi berikut ini :
Apabila tidak dipenuhi dua kondisi tersebut maka harus dimasukkan sebagai sambungan kelas B
Sambungan kelas A diperbolehkan apabila dipenuhi seluruhnya dari dua kondisi berikut ini :
- luas tulangan terpasang tidak kurang dari 2 kali luas tulangan perlu dalam analisis pada keseluruhan panjang sambungan
- paling banyak 50% dari jumlah tulangan yang disambung dalam daerah panjang lewatan perlu
Apabila tidak dipenuhi dua kondisi tersebut maka harus dimasukkan sebagai sambungan kelas B
Penjelasan luas tulangan terpasang tidak kurang dari 2 kali luas tulangan perlu dalam analisis pada keseluruhan panjang sambungan :
- misalkan pada daerah sambungan diperlukan tulangan untuk menahan momen (pada umumnya tulangan tarik) adalah sebanyak 3 buah tulangan dan yang masih terpasang atau diteruskan di dalam daerah penampang tersebut min. 6 tulangan, maka dapat dinyatakan memenuhi satu syarat ini
Penjelasan jumlah tulangan yang disambung paling banyak 50% dalam daerah panjang lewatan perlu :
|
Sambungan Lewatan Dalam Kondisi Tarik
Panjang minimum sambungan lewatan tarik (ps. 14.15.(1-2) SNI-03-2847-2002) :
perhitungan Ld mengikuti ketentuan yang dapat dilihat pada bagian Penyaluran Tulangan Tanpa Kait dengan menghitung nilainya tanpa faktor modifikasi
- sambungan kelas A : Ls min = 1,0 Ld dan tidak kurang dari 300 mm
- sambungan kelas B : Ls min = 1,3 Ld dan tidak kurang dari 300 mm
perhitungan Ld mengikuti ketentuan yang dapat dilihat pada bagian Penyaluran Tulangan Tanpa Kait dengan menghitung nilainya tanpa faktor modifikasi
Sambungan Lewatan Dalam Kondisi Tekan
Panjang minimum sambungan lewatan tekan (ps. 14.16.(1-2) SNI-03-2847-2002) :
di mana db adalah diameter nominal tulangan yang disambung, jika terdapat perbedaan diameter tulangan nominal maka diambil nilai terbesar
- untuk fy < 400 MPa : Ls min = 0,07 . fy . db dan tidak kurang dari 300 mm
- untuk fy > 400 MPa : Ls min = (0,13.fy - 24) . db dan tidak kurang dari 300 mm
di mana db adalah diameter nominal tulangan yang disambung, jika terdapat perbedaan diameter tulangan nominal maka diambil nilai terbesar
Sambungan Lewatan Untuk Jaring Kawat
Untuk jaring kawat atau wiremesh, ketentuan panjang sambungan lewatan sebaiknya mengikuti ketentuan dari brosur teknis atau standar gambar yang ditetapkan Konsultan Desain, atau jika tidak ada ketentuan yang ditetapkan dapat diambil nilai yang relatif praktis dan aman, yaitu Ls min sebesar 1,5 kali jarak antar kawat atau besi tulangan wiremesh.
Apabila dikehendaki penyaluran yang memanfaatkan kekuatan tarik kawat atau besi tulangan wiremesh secara penuh pada umumnya diijinkan nilai sebesar 0,5 kali jarak namun harus atas persetujuan dan pengawasan dari Konsultan Desain ataupun Konsultan Pengawas
Apabila dikehendaki penyaluran yang memanfaatkan kekuatan tarik kawat atau besi tulangan wiremesh secara penuh pada umumnya diijinkan nilai sebesar 0,5 kali jarak namun harus atas persetujuan dan pengawasan dari Konsultan Desain ataupun Konsultan Pengawas
Penempatan sambungan lewatan pada balok dipasang di samping tulangan yang disambung
dan pada kolom di bagian dalam tulangan yang disambung
dan pada kolom di bagian dalam tulangan yang disambung
Sambungan Lewatan untuk Sengkang Spiral
Sambungan lewatan untuk sengkang spiral harus mengikuti ketentuan pasal 9.10.4.5.a pada SNI-03-2847-2002 sebagai berikut :