ASTM, ACI dan SNI meberikan nilai penggunaan fly ash sebagai pengganti semen dalam campuran beton adalah 15-25% Kadar penggunaan fly ash yang banyak dipraktekkan saat ini : fly ash kelas F : 15-25% fly ash kelas C : 15-40% |
Fly Ash
Penentuan Kadar Pemakaian Pengaruh kadar pemakaian fly ash dalam campuran beton terutama tergantung dari jenis/tipe semen dan kelas fly ash yang digunakan.
Yang perlu diperhatikan adalah kualitas fly ash yang digunakan, karena fly ash yang beredar banyak di pasaran saat ini belum merupakan produk yang terkontrol dengan baik seperti halnya semen atau bahan additive pozolan yang sudah dikemas dan ber-merk lainnya. Perhitungan kandungan fly ash harus memperhitungkan pula kandungan fly ash yang sudah dicampurkan dalam semen (misal jenis PPC dan PCC). Secara prinsip, pemakaian fly ash dan penentuan kandungannya tidak dapat disamakan antar negara, daerah maupun batching plant, karena sifat dan karakter beton segar dan beton setelah mengeras adalah sangat tergantung dari :
Oleh karena itu sangat disarankan penentuan kadar fly ash adalah melalui
analisa data pengaruh dari berbagai kadar pemakaian fly ash dalam campuran beton secara jangka panjang, untuk tiap area dan batching plant, karena perbedaan jenis semen, sumber fly ash dan quarry agregat mempengaruhi beton yang dihasilkan |
Cara menghitung kadar fly ash
Perhitungan kadar fly ash dilakukan dengan membagi berat fly ash (termasuk berat fly ash yang sudah ada dalam semen yang digunakan) dengan berat total fly ash + semen.
Contoh : Jika kandungan semen OPC dalam desain mix adalah 255 kg dan kandungan fly ash adalah 45 kg, maka kadar fly ash dalam desain mix tersebut adalah 15% : kandungan fly ash = [(45) / (255+45)] x 100% = 15% |
Berbagai kadar pemakaian fly ash dalam campuran beton
Beberapa penelitian menunjukkan hasil kadar 10% atau 20% sebagai kadar optimum fly ash untuk peningkatan mutu beton.
|
Dengan teknologi yang ada saat ini, sebenarnya dengan berbagai kadar penggunaan fly ash untuk menggantikan semen dalam campuran beton, campuran beton dapat dirancang untuk tetap memenuhi kuat tekan karakteristik yang dituntut oleh Konsultan Perencana/Desain, dengan tetap harus mewaspadai pengaruh jangka panjangnya.
Di bawah ini beberapa pandangan dan rekomendasi umum kadar pemakaian fly ash sebagai bahan pertimbangan, keputusan nilai kadar yang akan dipakai dalam proyek disarankan ditetapkan berdasar pertimbangan data dari batching plant atau literatur pengujian yang menggunakan bahan yang berasal dari daerah yang sama dengan batching plant yang menyuplai beton ke proyek, dengan memperhatikan efek jangka panjang penggunaan fly ash yang telah diamati pada data referensi tersebut. |
Pandangan konvensional dalam penentuan kadar fly ash menetapkan kadar maksimal 10% untuk pemakaian dalam beton konstruksi bangunan, yang tidak terpengaruh oleh lingkungan korosif (sulfat, air laut, dsb), dengan pertimbangan :
Peraturan standar ACI, ASTM, SNI memberikan rentang nilai 15% - 25% penggantian semen dengan fly ash. |
Kadar maksimum
fly ash yang direkomendasikan untuk permukaan beton yang dilapis dengan keramik adalah 15% |
Jangan memakai fly ash jika pada permukaan beton diaplikasikan material finishing,
yang akan bereaksi dengan fly ash (floor hardener, epoxy, cat, waterproofing, dsb) tanyakan kepada produsen atau aplikator tentang pengaruh pemakaian fly ash terhadap aplikasi produk mereka Jangan memakai fly ash untuk struktur atau elemen struktur yang memerlukan kekuatan awal yang tinggi
Jangan menggunakan fly ash untuk
lantai yang difinish trowel |
Pemakaian umum fly ash, memberikan kadar yang bervariasi tergantung manfaat yang diinginkan dari penggunaan fly ash :
Yang perlu diingat dan diperhatikan adalah bahwa walaupun berbagai penelitian memberikan hasil yang berbeda tentang penurunan mutu beton pada pemakaian fly ash yang berlebihan (ada yang menyatakan di atas 10%, 15%, 20%, 25% maupun 30%), hampir semua penelitian sepakat bahwa penggantian semen dengan fly ash di atas 25% memberikan efek penurunan kuat tekan jangka panjang, hal ini perlu diperhatikan dalam merancang mutu beton yang digunakan jika memakai kadar fly ash di atas 25% harus memperhitungkan penurunan mutu dalam jangka panjang. Sedangkan untuk kadar sampai 25% masih terdapat perbedaan hasil penelitian, ada yang menyatakan masih memberikan peningkatan mutu dan ada yang menunjukkan penurunan mutu pada kadar di atas 10%. |
Restraints on the Use of Fly Ash Concrete in Highway Constructions
(Commentary on FHWA website) It is well known now that both classes of fly ash improve the properties of concrete, but several factors and cautions should be considered when using fly ashes especially in highway construction, where fly ash is heavily used. In a report prepared by the Virginia Highway and Transportation Research Council (VHTRC) and summarized by Halstead (1986), several restraints relating to the use of fly ash concrete for construction of highways and other highway structures were discussed.
These restraints include the following: 1) special precautions may be necessary to ensure that the proper amount of entrained air is present; 2) not all fly ashes have sufficient pozzolanic activity to provide good results in concrete; 3) suitable fly ashes are not always available near the construction site, and transportation costs may nullify any cost advantage; and 4) mix proportions might have to be modified for any chance in the fly ash composition. Since the cement-fly ash reaction is influenced by the properties of the cement, it is important for a transportation agency not only to test and approve each fly ash source but also to investigate the properties of the specific fly ash-cement combination to be used for each project (Halstead 1986). |
Fly ash tidak boleh digunakan sebagai pengganti sebagian
semen tipe "IP", tipe "I" (PM) atau tipe "P" Selalu perhatikan dan pelajari efek jangka panjang atas pemakaian fly ash dengan data dari batching plant yang digunakan, karena perbedaan jenis material yang digunakan antar batching plant dapat memberikan efek yang berbeda pula
|