Benjolan Permukaan (Blister)
Blister adalah benjolan atau tonjolan pada permukaan beton yang pada umumnya berukuran diameter sampai dengan 1 inchi (25 mm), namun dapat pula berukuran lebih besar sampai 3 inchi (75 mm) Blister disebabkan oleh udara atau air dari bleeding yang terperangkap lapis tipis padat hasil trowelling di permukaan beton |
Resiko terjadinya blister dapat terjadi apabila :
- kurang vibrasi/pemadatan beton, yang mengakibatkan masih adanya udara yang terperangkap dalam beton saat dilakukan proses trowelling
- pemadatan/vibrasi yang berlebihan mengakibatkan terjadinya lapis mortar/pasta semen yang cukup tebal di permukaan yang meningkatkan resiko terjadinya perangkap bagi air yang akan keluar dalam proses bleeding
- pemakaian alat penghalus permukaan (bull float) yang kurang tepat yang mengakibatkan penutupan pori terlalu cepat sehingga memerangkap udara dan air dalam proses bleeding
- terjadinya penguapan yang cepat pada permukaan sehingga permukaan beton terlihat lebih cepat kering sehingga membuat terlalu cepatnya proses trowelling dan penutupan permukaan beton dilakukan -- umumnya pada kondisi berangin, panas dan kering
- pemakaian additive untuk air entrained concrete yang berlebihan
- kondisi sub grade yang dingin menyebabkan permukaan beton jauh lebih cepat mengering dibanding beton bagian bawah
- ketebalan plat yang lebih besar membuat proses bleeding lebih lama terjadinya, harus diantisipasi dalam pengaturan waktu pelaksanaan finishing permukaan
- kandungan semen atau fly ash atau pasir halus yang tinggi mengakibatkan beton cenderung "lengket" dan bersifat kohesif, yang berdampak pada lebih lamanya proses bleeding pada beton segar, harus diantisipasi supaya tidak terjadi proses finishing yang terlalu cepat
- terlalu cepat menabur semen floor hardener
- pemakaian vapor barrier yang kedap, mempertinggi resiko terjadinya blister, harus diantisipasi dalam penentuan waktu pengerjaan finishing permukaan
- slump beton yang terlalu tinggi
Yang perlu diperhatikan dalam menghindari terjadinya cacat permukaan beton termasuk blister adalah memeriksa apakah proses bleeding sudah selesai sepenuhnya, dapat dengan menaruh ember atau drum kosong di atas permukaan beton yang nampaknya sudah siap difinish, apabila masih terdapat genangan air naik yang cukup banyak berarti proses bleeding belum sepenuhnya selesai dan belum siap untuk dilakukan proses finishing akhir
Jeda waktu antara perataan awal, penaburan semen floor hardener dan penggosokan dan trowelling akhir harus dilakukan dengan perkiraan yang baik supaya tidak terjadi pelaksanaan yang terlalu cepat maupun terlalu lambat |
Kandungan semen untuk beton yang difinish dengan trowel untuk menghindari resiko cacat permukaan yang tinggi, berkisar antara 300-335 kg/m³